
Jakarta – Emas adalah logam mulia yang telah digunakan selama ribuan tahun sebagai alat pertukaran, investasi, dan perhiasan. Memiliki sifat yang tidak mudah teroksidasi dan korosi, membuatnya menjadi pilihan yang sangat baik untuk berbagai aplikasi industri dan dekoratif. Emas juga dianggap sebagai aset yang aman, terutama selama periode ketidakpastian ekonomi atau inflasi tinggi. Memahami risiko dan potensi keuntungan dari masing-masing metode ini adalah langkah penting dalam manajemen portofolio.
Selain itu, mengetahui cara menyimpan emas dengan aman sangat penting, baik itu di rumah menggunakan brankas yang aman atau melalui layanan penyimpanan profesional. Dengan mempelajari emas secara mendalam, seseorang dapat membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan berpotensi meningkatkan kekayaan mereka secara efektif.
Sejarah Emas Di Dunia
Pada abad ke-6 SM, menjadi standar moneter di kerajaan Lydia, yang terletak di wilayah Turki modern. Ini menandai awal penggunaan sebagai mata uang, yang kemudian diadopsi oleh banyak peradaban kuno lainnya termasuk Yunani dan Roma. Selama abad pertengahan, menjadi pusat perdagangan dan ekonomi di Eropa, terutama dengan ditemukannya cadangan baru di Afrika.
Pada abad ke-20, sistem standar digunakan di banyak negara, di mana nilai mata uang mereka didasarkan pada cadangan. Namun, ini berakhir secara resmi setelah Perang Dunia II ketika sistem Bretton Woods memperkenalkan sistem mata uang baru.
Hingga saat ini, emas tetap menjadi aset bernilai tinggi, digunakan tidak hanya dalam perhiasan tetapi juga sebagai investasi dan cadangan devisa oleh bank sentral di seluruh dunia. Emas terus menjadi simbol kekayaan dan keamanan, menegaskan posisinya yang unik dalam sejarah manusia.